Pendahuluan
Decision Support System (DSS) menyediakan informasi pemecahan
masalah maupun kemapuan komunikasi dalam memecahkan masalah semi-terstrukrur.
Informasi dihasilkan slaam bentuk laporan periodik dan khusus dan output dari
model matematika dan sistem pakar. Komunikasi digunakan saat berbagai kelompok
manajer telibat dalam pemecahan masalah.
Penambahan terbaru pada konsep DSS adalah sistem pendukung
keputusan kelompok (group decision support system) atau GDDS. GDDS berusaha
memeperbaiki komunikasi diantara para anggota kelompok dengan meneyediakan lingkungan
yang mendukung dalam proses pengambialan keputusan. Dukunagan dalam pengambilan
keputusan dilakukan dengan meneydiakan perangkat lunak GDDS yang sering disebut
dengan groupware.
Pengambilan Keputusan
Keputusan-keputusan
dibuat utuk memecahkan masalah. Dalam usaha memecahkan masalah, banyak
keputusan yang mungkin diambil. Keputusan merupakan rangkaian tindakan yang
perlu diikuti dalam memecahkan maslaah untuk menghindari atau mengurangi dampak
negatif atau memanfaatkan kesempatan.
Jenis-jenis Keputusan Menurut Simon
Menurut Herbert A.Simon, ahli manajemen pemenang Nobel dari Carneige
Mellon University, jenis keputusan terbagi atas dua jenis antara lain :
1.
Keputusan terpogram, bersifat berulang dan rutin
sehingga suatu prosedur pasti telah dibuat untuk menanganinya atau dengan kata
lain tidak memerlukan keputusan yang de novo (sesuatu yang baru) tiap kali
terjadi.
2.
Keputusan
tak terpogram, bersifat baru,tidak konsekuen sehingga tidak ada metode yang
pasti untuk menagani masalah ini, memerlukan perlakuan yang khusus dalam menanganinya.
3.
Tahap-tahap
Pengambila Keputusan Menurut Simon
4.
Kegiatan
Intelijen, mengamati lingkungan untuk mengetahui kondisi-kondisi yang perlu
diperbaiki.
5.
Kegiatan
Merancang. Menemukan, mengembangkan dan menganalisis berbagai alternatif
tindakan yang mungkin terjadi.
6.
Kegiatan
Memilih, memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia.
7.
Kegiatan
Meneaah, menilai pilihan-pilihan yang lalu.
Tahap – tahap Pengambilan Keputusan
Menurut Herbert A. Simon ( Kadarsah,
2002:15-16 ), tahap – tahap yang harus dilalui dalam proses pengambilan
keputusan sebagai berikut :
1. Tahap Pemahaman (
Inteligence Phace )
Tahap ini
merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta
proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam
rangka mengidentifikasikan masalah.
2. Tahap Perancangan (
Design Phace )
Tahap ini
merupakan proses pengembangan dan pencarian alternatif tindakan / solusi yang
dapat diambil. Tersebut merupakan representasi kejadian nyata yang
disederhanakan, sehingga diperlukan proses validasi dan vertifikasi untuk
mengetahui keakuratan model dalam meneliti masalah yang ada.
3. Tahap Pemilihan (
Choice Phace )
Tahap ini
dilakukan pemilihan terhadap diantara berbagai alternatif solusi yang
dimunculkan pada tahap perencanaan agar ditentukan / dengan memperhatikan
kriteria – kriteria berdasarkan tujuan yang akan dicapai.
4. Tahap Impelementasi (
Implementation Phace )
Tahap
ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap
perancanagan serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada
tahap pemilihan.
KONSEP DSS
Konsep DSS dimulai pada akhir tahun 1960-an dengan timesharing computer.
Diciptakannya istilah DSS
Istilah DSS diciptakan oleh G. Anthony Gorry dan Michael S. Scott Morton
yang merupakan Profesor MIT. Tahap-tahap pengambilan keputusan Simon digunakan
untuk menentukan struktur masalah, masalah terstruktur merupakan suatu masalah
yang memiliki struktur yaitu intelegen, rancangan dan pilihan. Masalah tak
terstruktur merupakan masalah yang sama sekali tidak memiliki struktur pada
tiga tahap di atas atau sebaliknya. Masalah semi-terstruktur merupakan masalah
yang memiliki struktur hanya pada satu atau dua tahap saja.
Jenis-jenis DSS menurut Alter
1. Mengambil elemen-elemen informasi
2. Menganalisis semua file
3. Menyiapkan laporan dalam berbagai file
4. Memperkirakan akibat keputusan
5. Mengusulkan keputusan
6. Membuat keputusan
1. Mengambil elemen-elemen informasi
2. Menganalisis semua file
3. Menyiapkan laporan dalam berbagai file
4. Memperkirakan akibat keputusan
5. Mengusulkan keputusan
6. Membuat keputusan
Dua alasan penelitian Steven L. Alter penting:
1. Penelitian didukung oleh konsep mengembangkan system untuk menangani keputusan-keputusan tertentu.
2. Menjelaskan bahwa DSS tidak terbatas pada pendekatan yang eksotik dari database query dan pembuatan model keputusan tetapi juga dapat mencakup pelaporan periodik.
1. Penelitian didukung oleh konsep mengembangkan system untuk menangani keputusan-keputusan tertentu.
2. Menjelaskan bahwa DSS tidak terbatas pada pendekatan yang eksotik dari database query dan pembuatan model keputusan tetapi juga dapat mencakup pelaporan periodik.
C. TUJUAN DSS
1. Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi-terstruktur
2. Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya
3. Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajer dari efisiensinya.
Adapun tujuan di atas berhubungan dengan prinsip dasar dari konsep DSS:
1. Struktur Masalah bahwa DSS diarahkan pada area tempat sebagian besar masalah berada.
2. Dukungan keputusan bahwa manajer dan computer bekerja sama sebagai tim pemecahan masalah dalam pemecahan masalah yang berada dalam area semi terstruktur yang luas.
3. Efektivas keputusan
Tujuan DSS bukanlah untuk membuat proses pengambilan keputusan seefisien mungkin tetapi manfaat utama menggunakan DSS adalah keputusan yang lebih baik.
1. Struktur Masalah bahwa DSS diarahkan pada area tempat sebagian besar masalah berada.
2. Dukungan keputusan bahwa manajer dan computer bekerja sama sebagai tim pemecahan masalah dalam pemecahan masalah yang berada dalam area semi terstruktur yang luas.
3. Efektivas keputusan
Tujuan DSS bukanlah untuk membuat proses pengambilan keputusan seefisien mungkin tetapi manfaat utama menggunakan DSS adalah keputusan yang lebih baik.
sumber :
Management
Information Systems eight edition, oleh Raymond McLeod ,jr. dan George
schell,Arthur I. Stonhill dan Michael H.Moffett. bab13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar