Selasa, 01 Desember 2015

Sistem Pendukung Keputusan



Pendahuluan

Decision Support System (DSS) menyediakan informasi pemecahan masalah maupun kemapuan komunikasi dalam memecahkan masalah semi-terstrukrur. Informasi dihasilkan slaam bentuk laporan periodik dan khusus dan output dari model matematika dan sistem pakar. Komunikasi digunakan saat berbagai kelompok manajer telibat dalam pemecahan masalah.

Penambahan terbaru pada konsep DSS adalah sistem pendukung keputusan kelompok (group decision support system) atau GDDS. GDDS berusaha memeperbaiki komunikasi diantara para anggota kelompok dengan meneyediakan lingkungan yang mendukung dalam proses pengambialan keputusan. Dukunagan dalam pengambilan keputusan dilakukan dengan meneydiakan perangkat lunak GDDS yang sering disebut dengan groupware.
 

Pengambilan Keputusan



Keputusan-keputusan dibuat utuk memecahkan masalah. Dalam usaha memecahkan masalah, banyak keputusan yang mungkin diambil. Keputusan merupakan rangkaian tindakan yang perlu diikuti dalam memecahkan maslaah untuk menghindari atau mengurangi dampak negatif atau memanfaatkan kesempatan.




Jenis-jenis Keputusan Menurut Simon



Menurut Herbert A.Simon, ahli manajemen pemenang Nobel dari Carneige Mellon University, jenis keputusan terbagi atas dua jenis antara lain :



1.      Keputusan  terpogram, bersifat berulang dan rutin sehingga suatu prosedur pasti telah dibuat untuk menanganinya atau dengan kata lain tidak memerlukan keputusan yang de novo (sesuatu yang baru) tiap kali terjadi.

2.      Keputusan tak terpogram, bersifat baru,tidak konsekuen sehingga tidak ada metode yang pasti untuk menagani masalah ini, memerlukan perlakuan yang khusus dalam menanganinya.

3.      Tahap-tahap Pengambila Keputusan Menurut Simon

4.      Kegiatan Intelijen, mengamati lingkungan untuk mengetahui kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki.

5.      Kegiatan Merancang. Menemukan, mengembangkan dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin terjadi.

6.      Kegiatan Memilih, memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia.

7.       Kegiatan Meneaah, menilai pilihan-pilihan yang lalu.

  


Tahap – tahap Pengambilan Keputusan

Menurut Herbert A. Simon ( Kadarsah, 2002:15-16 ), tahap – tahap yang harus dilalui dalam proses pengambilan keputusan sebagai berikut : 

1.   Tahap Pemahaman ( Inteligence Phace )

      Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan masalah.

2.   Tahap Perancangan ( Design Phace )

      Tahap ini merupakan proses pengembangan dan pencarian alternatif tindakan / solusi yang dapat diambil. Tersebut merupakan representasi kejadian nyata yang disederhanakan, sehingga diperlukan proses validasi dan vertifikasi untuk mengetahui keakuratan model dalam meneliti masalah yang ada.

3.   Tahap Pemilihan ( Choice Phace )

      Tahap ini dilakukan pemilihan terhadap diantara berbagai alternatif solusi yang dimunculkan pada tahap perencanaan agar ditentukan / dengan memperhatikan kriteria – kriteria berdasarkan tujuan yang akan dicapai.

4.   Tahap Impelementasi ( Implementation Phace )

      Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap perancanagan serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada tahap pemilihan.




KONSEP DSS

Konsep DSS dimulai pada akhir tahun 1960-an dengan timesharing computer.




Diciptakannya istilah DSS

Istilah DSS diciptakan oleh G. Anthony Gorry dan Michael S. Scott Morton yang merupakan Profesor MIT. Tahap-tahap pengambilan keputusan Simon digunakan untuk menentukan struktur masalah, masalah terstruktur merupakan suatu masalah yang memiliki struktur yaitu intelegen, rancangan dan pilihan. Masalah tak terstruktur merupakan masalah yang sama sekali tidak memiliki struktur pada tiga tahap di atas atau sebaliknya. Masalah semi-terstruktur merupakan masalah yang memiliki struktur hanya pada satu atau dua tahap saja.



Jenis-jenis DSS menurut Alter
1. Mengambil elemen-elemen informasi
2. Menganalisis semua file
3. Menyiapkan laporan dalam berbagai file
4. Memperkirakan akibat keputusan
5. Mengusulkan keputusan
6. Membuat keputusan

Dua alasan penelitian Steven L. Alter penting:
1. Penelitian didukung oleh konsep mengembangkan system untuk menangani keputusan-keputusan tertentu.
2. Menjelaskan bahwa DSS tidak terbatas pada pendekatan yang eksotik dari database query dan pembuatan model keputusan tetapi juga dapat mencakup pelaporan periodik.




C. TUJUAN DSS
 
1. Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi-terstruktur
2. Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya
3. Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajer dari efisiensinya.

Adapun tujuan di atas berhubungan dengan prinsip dasar dari konsep DSS:
1. Struktur Masalah bahwa DSS diarahkan pada area tempat sebagian besar masalah berada.
2. Dukungan keputusan bahwa manajer dan computer bekerja sama sebagai tim pemecahan masalah dalam pemecahan masalah yang berada dalam area semi terstruktur yang luas.
3. Efektivas keputusan
Tujuan DSS bukanlah untuk membuat proses pengambilan keputusan seefisien mungkin tetapi manfaat utama menggunakan DSS adalah keputusan yang lebih baik.



sumber :
 Management Information Systems eight edition, oleh Raymond McLeod ,jr. dan George schell,Arthur I. Stonhill dan Michael H.Moffett. bab13






Tidak ada komentar:

Posting Komentar