NAMA KELOMPOK :
>> FATHI MULKHIYAH (43213285)
>> GHIFARI AHMAD
>> MARIA ASTUTI
>> PUTRI NINDYA ANGGELA
>> WIDIASTUTI RAWATI
Bab. I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Database atau basis
data yang merupakan suatu kumpulan data yang disimpan secara sistematis di
dalam komputer dan dapat diolah atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak
(program aplikasi) untuk menghasilkan informasi yang sangat berguna untuk
kehidupan sehari-hari. Dalam basis data juga terdapat lingkungan basis data
yang juga sangat berpengaruh dan sangat penting. oleh karena itu, saya akan
menjeleskan tentang yang terkait di lingkungan basis data.
1.2
Rumusan Masalah
- Apakah yang dimaksud DBMS?
- Apakah yang dimaksud model data?
- Bagaimana Arsitektur DBMS biasanya dipergunakan?
1.3 Tujuan
Tujuan
yang akan didapatkan dalam Lingkungan Basis Data, yaitu:
- Dapat menjelaskan tingkatan arsitektur basis data
- Dapat menjelaskan konsep data independence, komponen DBMS, fungsi DBMS serta bahasa yang digunakan didalam DBMS
- Dapat mengetahui perbedaan model data berbasis objek, record, konseptual, dan fisik
- Menjelaskan fungsi dan isi dari data dictionary
- Mengetahui perbedaan arsitektur DBMS, multi user
Bab. II
PEMBAHASAN
I.
Pengertian Basis data
Basisdata, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam
komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program
komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak
yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut
sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis
data dipelajari dalam ilmu informasi.
Istilah “basis data” berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis data komputer. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.
Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.
Istilah “basis data” berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis data komputer. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.
Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.
>> Tiga Tingkatan Arsitektur Basis Data ANSI-SPARC
Ketiga tingkatannya yaitu:
1. Tingkat Eksternal (External Level)
Pada Tingkat eksternal merupakan cara pandang
pemakai terhadap basis data agar pembuatan basis data ini relevan bagi seorang
pemakai tertentu. Karena, pada dasarnya Tingkat eksternal terdiri dari sejumlah
cara pandang yang berbeda dari sebuah basis data. Masing-masing pemakai
merepresentasikan dalam bentuk yang sudah dikenalnya. Cara pandang secara
eksternal hanya terbatas pada entitas, atribut dan hubungan antar entitas
(relationship) yang diperlukan saja.
2. Tingkat Konseptual (Conseptual Level)
Tingkat konseptual merupakan kumpulan cara
pandang terhadap basis data. Pada tingkat ini menggambarkan data yang disimpan
dalam basis data dan hubungan antara datanya.
Hal-hal yang digambarkan dalam tingkat konseptual
adalah :
- semua entitas beserta atribut dan hubungannya
- batasan data
- informasi semantik tentang data
- keamanan dan integritas informasi
Semua cara pandang pada tingkat eksternal berupa
data yang dibutuhkan oleh pemakai harus sudah tercakup di dalam tingkat
konseptual atau dapat diturunkan dari data yang ada. Deskripsi data dari
entitas pada tingkat ini hanya terdiri dari jenis data dan besarnya atribut
tanpa memperhatikan besarnya penyimpanan dalam ukuran byte.
3. Tingkat Internal (Internal Level)
Tingkat internal merupakan perwujudan basis data
dalam komputer.
Pada tingkat ini menggambarkan bagaimana basis data disimpan secara fisik di
dalam peralatan storage yang berkaitan erat dengan tempat penyimpanan /
physical storage.
Tingkat internal memperhatikan hal-hal berikut
ini :
- alokasi ruang penyimpanan data dan indeks
- deskripsi record untuk penyimpanan (dengan ukuran penyimpanan untuk data elemen)
- penempatan record
- pemampatan data dan teknik encryption
Berikut
contoh gambarnya:

Tingkat Eksternal (External Level) :
·
Cobol
·
01 PEG_REC.
·
02 PEG_NO PIC X(6).
·
02 DEPT_NO PIC X(4).
·
02 GAJI PIC 9(6).
Tingkat Konseptual (Conceptual Level) :
·
PEGAWAI
·
NOMOR_PEGAWAI CHARACTER
6
·
NOMOR_DEPT
CHARACTER 4
·
GAJI
NUMERIC 6
Tingkat Internal (Internal Level) :
·
FILE_PEGAWAI
LENGTH = 22
·
PREFIX
TYPE = BYTE (6), OFFSET = 0
·
EMP#
TYPE = BYTE (6), OFFSET = 6, INDEX = EMPX
·
DEPT#
TYPE = BYTE (4), OFFSET = 12
·
PAY
TYPE = FULLWORD, OFFSET = 16
>> Data independence, Komponen DBMS, Fungsi DBMS serta Bahasa yang
digunakan didalam DBMS
- Konsep
Data Indenpendence
Indepedensi
data (data independensi) adalah kemampuan untuk melakukan perubahan pada
struktur data tanpa melakukan perubahan pada program-program aplikasi yang
memproses data. Oleh karena itu, terdapat tujuan utama dari 3 tingkat
arsitektur adalah memelihara kemandirian data (data independence) yang berarti
perubahan yang terjadi pada tingkat yang lebih rendah tidak mempengaruhi
tingkat yang lebih tinggi.
Jenis
data independence, yaitu:
a.
Physical Data Independence
Bahwa
internal skema dapat diubah oleh DBA tanpa mengganggu konseptual skema. Dengan
kata lain physical data independence menunjukkan kekebalan konseptual sekema
data terhadap perubahan internal skema.
b.
Logical Data Independence
Bahwa
konseptual skema dapat diubah oleh DBA tanpa mengganggu eksternal skema. Dengan
kata lain logical data independence menunjukkan kekebalan eksternal schema
terhadap perubahan konseptual skema.
Prinsip
data independence adalah salah satu hal yang harus diterapkan di dalam
pengelolaan sistem basis data dengan alasan-alasan sbb :
- DBA dapat mengubah isi, lokasi, perwujudan dalam organisasi basis data tanpa mengganggu program-program aplikasi yang sudah ada.
- Pabrik / agen peralatan / software pengolahan data dapat memperkenalkan produk-produk baru tanpa mengganggu program-program aplikasi yang sudah ada.
- Untuk memindahkan perkembangan program-program aplikasi
- Memberikan fasilitas pengontrolan terpusat oleh DBA demi keamanan dan integritas data dengan memperhatikan perubahan-perubahan kebutuhan pengguna.
- DBMS
Untuk
mengelola data base diperlukan suatu perangkat lunak (Database Management
System). Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya tentang pengertian DBMS yaitu :
- C.J. Date : DBMS adalah merupakan software yang menghandel seluruh akses pada database untuk melayani kebutuhan user.
- S. Attre : DBMS adalah software, hardware, firmware dan procedure-procedure yang memanage database. Firmware adalah software yang telah menjadi modul yang tertanam pada hardware (ROM).
- Gordon C. Everest : DBMS adalah manajemen yang efektif untuk mengorganisasi sumber daya data.
Dapat
disimpulkan bahwa DBMS adalah suatu system perangkat lunak yang memungkinkan
user (pengguna) untuk membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses database
secara praktis dan efisien. Dengan DBMS, user akan lebih mudah mengontol dan
memanipulasi data yang ada.
KOMPONEN
DBMS
Sebuah
DBMS (Database Management System) umumnya memiliki sejumlah komponen fungsional
(modul) seperti :
- File Manager: mengelola ruang dalam disk dan struktur data yang dipakai untuk merepresentasikan
- informasi yang tersimpan dalam disk.
- Database Manager: menyediakan interfaceantara data low-level yang ada di basis data denganprogram
- aplikasi dan query yang diberikan ke sistem.
- Query Processor, yang menterjemahkan perintahperintah dalam query language ke perintah low-level yang dapat dimengerti oleh database manager.
- DML Precompiler, yang mengkonversi perintah DMLyang ditambahkan dalam sebuah program aplikasi kepemangin prosedur normal dalam bahasa induk.
- DDL Compiler, yang mengkonversi perintah-perintahDDL ke dalam sekumpulan tabel yang mengandung
- metadata. Tabel-tabel ini kemudian disimpan dalam kamus data.
- Fungsi
DBMS
Database
atau basis data berkaitan erat dengan DBMS dimana aplkasi DBMS menyediakan
fasilitas untuk melakukan fungsi :
- pendefinisian data yang meliputi penentua tipe, struktur dan batasan data yang akan disimpan dalam basis data.
- kontruksi data yang meliputi proses penyimpanan data dalam database yang pengendaliannya diatur oleh DBMS
- Manipulasi data merupakan fungsi untuk menampilkan data, mengubah data serta menampilkan data yang ada dalam bentuk laporan
- Keamanan dan integritas data. (buku Solusi Bisnis Berbasis Microsoft Office System 2003, irwan sardi pt elex media komputindo)
- Menyediakan data dictionary.
>> Dalam basis data secara umum dikenal 2 data sub
language :
- Bahasa Dalam DBMS
1. Data Definition Language (DDL)
Bahasa yang digunakan dalam mendefinisikan
struktur atau kerangka dari basis data, di dalamnya termasuk record, elemen
data, kunci elemen, dan relasinya
DDL digunakan untuk mendefinisikan, mengubah,
serta menghapus basis data dan objek-objek yang diperlukan dalam basis data,
misalnya tabel, view, user, dan sebagainya. Secara umum, DDL yang digunakan
adalah CREATE untuk membuat objek baru, USE untuk menggunakan objek, ALTER
untuk mengubah objek yang sudah ada, dan DROP untuk menghapus objek. DDL
biasanya digunakan oleh administrator basis data dalam pembuatan sebuah
aplikasi basis data.
2. Data Manipulation Language (DML)
DML digunakan untuk memanipulasi data yang ada
dalam suatu tabel. Bahasa yang digunakan untuk menjabarkan pemrosesan dari
basis data, fasilitas ini diperlukan untuk memasukkan, mengambil, mengubah
data. DML dipakai untuk operasi terhadap isi basis data.
Perintah yang umum dilakukan adalah:
SELECT untuk menampilkan dataINSERT untuk menambahkan data baru
UPDATE untuk mengubah data yang sudah ada
DELETE untuk menghapus data
Ada 2 jenis DML :
1. Procedural DML
Digunakan untuk mendefinisikan data yang diolah
dan perintah yang akan dilaksanakan.
2. Non Procedural
Digunakan untuk menjabarkan data yang diinginkan
tanpa menyebutkan bagaimana cara pengambilannya.
Secara khusus pengguna menggunakan berbagai
bahasa :
Programmer aplikasi menggunakan bahasa-bahasa
seperti Cobol, Informix, dll (host language) yang ditempelkan dengan bahasa
yang dipakai dalam DBMS. Pemakai terminal menggunakan bahasa Query (misal SQL)
atau menggunakan program aplikasi (yang dirancang oleh programmer). Sedangkan
DBA lebih banyak menggunakan bahasa DDL dan DML yang tersedia dalam DBMS.
DBMS mempunyai tugas untuk menangani
semua bentuk akses kepada basis data, secara konsep :
1. Pengguna menyatakan permintaan akses
menggunakan DBMS
2. DBMS menangkap dan menginterpretasikan
3. DBMS mencari :
- eksternal / conceptual mapping
- conceptual schema
- konseptual / internal mapping
- internal schema
4. DBMS melaksanakan operasi yang diminta
terhadap basis data tersimpan.
Proses 1 s/d 4 dapat dilakukan secara interactive
atau dicompile dulu.
2.3 Perbedaan model data berbasis objek,
record, konseptual, dan fisik
Model
data
Merupakan suatu kumpulan konsep yang terintegrasi yang menggambarkan data, hubungan antara data dan batasan-batasan data dalam suatu organisasi.Fungsi dari sebuah model data untuk merepresentasikan data sehingga data tersebut mudah dipahami. Model data terdapat berbasis objek, record, konseptual maupun fisik.
Merupakan suatu kumpulan konsep yang terintegrasi yang menggambarkan data, hubungan antara data dan batasan-batasan data dalam suatu organisasi.Fungsi dari sebuah model data untuk merepresentasikan data sehingga data tersebut mudah dipahami. Model data terdapat berbasis objek, record, konseptual maupun fisik.
- Model
Data Berbasis Objek
Model
data logika berbasis objek (object-based logical model) digunakan untuk
mendeskripsikan data pada tingkat konseptual dan view. Pendeskripsian
data pada model ini dibuat berdasarkan fakta sehingga memberikan kemampuan
penstrukturan secara fleksibel, dan memungkinkan untuk menspesifikasikan
kendala-kendala datanya secara eksplisit.
Beberapa
jenis model data berbasis objek yang umum :
>>
entity-relationship
>>
functional
>>
semantic
>>
object-oriented
- Entity
Relationship model
Merupakan
model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan
persepsi bahwa real world (dunia nyata) terdiri dari objek-objek dasar yang
mempunyai hubungan / relasi antara objek tersebut. Contoh :
semantic Model
Relasi antar objek dinyatakan dengan kata-kata (semantic). Contoh :
- Model Data Berbasis Record
Model logika berbasis record
digunakan untuk menggambarkan data pada tingkat
konseptual dan view. Model
data ini bersama dengan model data logika berbasis objek biasanya digunakan
untuk menyatakan stuktur logika database secarakeseluruhan. Selain itu juga digunakan
untuk mendeskripsikan bagaimana gambaran penerapannya dalam tingkat yang lebih
tinggi daripada gambaran fisiknya. Struktur database pada model logika berbasis
record ini dinyatakan dengan type record yang mempunyai format tetap. Artinya
setiap type record mempunyai beberapa field atau atribut dengan jumlah tetap,
dan setiap field mempunyai panjang yang tetap. Tiga model data pada
kelompok ini yang telah diterima secara meluas adalah model data relasi,
jaringan (network) dan hirarki.
>> Relational Model
Menjelaskan tentang hubungan logik antar data dalam basis data dengan memvisualisasikan ke dalam bentuk tabel-tabel yang terdiri dari sejumlah baris dan kolom yang menunjukkan atribut tertentu. Lebih mudah dipahami dibandingkan model-model lainnya. Contoh :
MAHASISWA
Nomhs
|
Nama
|
00351234
|
Fulan
|
01351346
|
Badu
|
02351370
|
Ayu
|
- Jumlah kolom disebut degree, ada 2
- Baris disebut atribut, ada 3
- Tiap baris disebut record / tuple, ada 3 record
- Banyaknya baris dalam satu tabel disebut cardinality
>> Hirarchycal Model (Tree Structure)
Menjelaskan tentang hubungan logik abtar data dalam basis data dalam bentuk hubungan bertingkat (hirarki). Elemen penyusunnya disebut node, yang berupa rinci data, agregat data, atau record. Contoh :>> Network Model (Plex Structure)
Hampir sama dengan model hirarki, dan digambarkan sedemikian rupa sehingga child pasti berada pada level yang lebih rendah daripada parent. Sebuah child dapat mempunyai lebih dari satu parent. Contoh :
Model data konseptual
Model konseptual bukanlah pendekatan proses informasi seorang programmer aplikasi, tetapi merupakan kombinasi beberapa cara untuk memproses data untuk beberapa aplikasi. Model konseptual tidak tergantung pada aplikasi individual, tidak tergantung pada DBMS yang digunakan, tidak tergantuk pada hardware yang digunakan serta tidak tergantung juga pada phisikal model.
Model konseptual bukanlah pendekatan proses informasi seorang programmer aplikasi, tetapi merupakan kombinasi beberapa cara untuk memproses data untuk beberapa aplikasi. Model konseptual tidak tergantung pada aplikasi individual, tidak tergantung pada DBMS yang digunakan, tidak tergantuk pada hardware yang digunakan serta tidak tergantung juga pada phisikal model.
Model data berbasis fisik
Perancangan basis data secara fisik
merupakan proses pemilihan struktur-struktur penyimpanan dan jalur-jalur akses
pada file-file basis data untuk mencapai penampilan yang terbaik pada
bermacam-macam aplikasi.
Selama fase ini, dirancang
spesifikasi-spesifikasi untuk basis data yang disimpan yang berhubungan dengan
struktur-struktur penyimpanan fisik, penempatan record dan jalur akses.
Berhubungan dengan internal schema (pada istilah 3 level arsitektur DBMS).
Beberapa petunjuk dalam pemilihan
perancangan basis data secara fisik :
1. Response time :
waktu yang telah berlalu dari suatu
transaksi basis data yang diajukan untuk menjalankan suatu tanggapan. Pengaruh
utama pada response time adalah di bawah pengawasan DBMS yaitu : waktu akses
basis data untuk data item yang ditunjuk oleh suatu transaksi. Response time
juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang tidak berada di bawah pengawasan
DBMS, seperti penjadwalan sistem operasi atau penundaan komunikasi.
2. Space utility :
jumlah ruang penyimpanan yang
digunakan oleh file-file basis data dan struktur-struktur jalur akses.
3. Transaction throughput :
rata-rata jumlah transaksi yang
dapat diproses per menit oleh sistem basis data, dan merupakan parameter kritis
dari sistem transaksi (misal : digunakan pada pemesanan tempat di pesawat,
bank, dll). Hasil dari fase ini adalah penentual awal dari struktur penyimpanan
dan jalur akses untuk file-file basis data.
2.4
Fungsi dan isi dari data dictionary
Pengertian Data Dictionary
Kamus data atau systems data
dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi
dari suatu sistem informasi. Dengan DD analis sistem dapat mendefinisikan data
yang mengalir di system dengan lengkap. Pada tahap analisis sistem, DD
digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sitem dengan pemakai sistem
tentang data yang mengalir ke sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem
dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap
perancangan sistem, DD digunakan untuk merancang input, merancang
laporan-laporan dan database. DD dibuat berdasarkan arus data yang ada di DFD
(Data Flow Diagram). Arus data di DFD sifatnya adalah global, hanya ditunjukkan
nama arus datanya saja. Keterangan lebih lanjut tentang struktur dari suatu
arus data di DFD secara lebih terinci dapat dilihat di DD. Gambar berikut menunjukkan
hubungan antara DFD dengan DD.
DD tidak menggunakan notasi grafik
sebagaimana halnya DFD. DD berfungsi membantu pelaku system untuk mengerti
aplikasi secara detil, dan mereorganisasi semua elemen data yang digunakan
dalam sistem secara presisi sehingga pemakai dan penganalisa sistem punya dasar
pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses.
DD mendefinisikan elemen data dengan fungsi sebagai berikut:
DD mendefinisikan elemen data dengan fungsi sebagai berikut:
1. Menjelaskan arti aliran data dan
penyimpanan dalam DFD.
2. Mendeskripsikan komposisi paket
data yang bergerak melalui aliran,
misalnya alamat diuraikan menjadi
kota, kodepos, propinsi, dan negara.
3. Mendeskripsikan komposisi
penyimpanan data.
4. Menspesifikasikan nilai dan
satuan yang relevan bagi penyimpanan dan
aliran.
5. Mendeskripsikan hubungan detil
antara penyimpanan yang akan menjadi
titik perhatian dalam entity
relationship diagram.
> Isi DD.
> Isi DD.
Data dictionary harus dapat
mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang dicatatnya. Untuk maksud
keperluan ini, maka DD harus memuat hal-hal berikut :
a. Nama arus data.
Karena DD dibuat berdasarkan arus
data yang mengalir di DFD, maka
nama dari arus data juga harus
dicatat di DD, sehingga mereka yang
membaca DFD dan memerlukan
penjelasan lebih lanjut tentang suatu arus
data tertentu di DFD dapat langsung
mencarinya dengan mudah di DD.
b. Alias.
Alias atan nama lain dari data dapat
dituliskan bila nama lain ini ada.
Alias perlu ditulis karena data
ayang sama mempunyai nama yang berbeda
untuk orang atau departemen satu
dengan yang lainnya, misalnnya bagian
pembuat faktur dan langganan
menyebut bukti penjualan sebagai faktur,
sedang bagian gudang menyebutnya
sebagai tembusan permintaan persediaan.
Baik faktur dan tembusan permintaan
persediaan ini mempunyai struktur
data yang sama, tetapi mempunyai
struktur yang berbeda.
c. Bentuk data.
Bentuk data perlu dicatat di DD,
karena dapat digunakan untuk
mengelompokkan DD ke dalam
kegunaannya sewaktu perancangan sistem.
• DD yang mencatat data yang
mengalir dalam bentuk dokumen dasar atau
formulir akan digunakan untuk
merancang bentuk input sistem.
• DD yang mencatat data yang
mengalir dalam bentuk laporan tercetak
dan dokumen hasil cetakan komputer
akan digunakan untuk merancang
output yang akan dihasilkan oleh
sistem.
• DD yang mencatat data yang
mengalir dalam bentuk tampilan dilayar
monitor akan digunakan untuk
merancang tampilan layar yang akan
dihasilkan oleh sistem.
• DD yang mencatat data yang
mengalir dalam bentuk parameter dan
variabel akan digunakan untuk
merancang proses dari program.
• DD yang mencatat data yang
mengalir dalam bentuk dokumen, formulir,
laporan, dokumen cetakan komputer,
tampilan di layar monitor,
variabel dan field akan digunakan
untuk merancang database.
d. Arus data.
d. Arus data.
Arus data menunjukkan dari mana data
mengalir dan ke mana data akan
menuju. Keterangan arus data ini
perlu dicatat di DD supaya memudahkan
mencari arus data ini di DFD.
e. Penjelasan.
e. Penjelasan.
Untuk tidak memperjleas lagi tentang
makna dari arus data yang dicatat
di DD, maka bagian penjelasan dapat
diisi dengan keterangan-keterangan
tentang arus data tersebut. Sebagai
misalnya nama dari arus data adalah
tembusan permintaaan persediaan,
maka dapat lebih dijelaskan sebagai
tembusan dari faktur penjualan untuk
meminta barang dari gudang.
f. Periode.
f. Periode.
Periode ini menunjukkan kapan
terjadinya arus data ini. Periode perlu
dicatat di DD karena dapat digunakan
untuk mengidentifikasikan kapan
input data harus dimasukkan ke
sistem, kapan proses dari program harus
dilakukakan dan kapan
laporan-laporan harus dihasilkan.
g. Volume.
g. Volume.
Volume yang perlu dicatat di DD
adalah tentang volumen rata-rata dan
volume puncak dari arus data. Volume
rata-rata menunjukkan banyaknya
rata-rata arus data yang mengalir
dalam suatu periode tertentu dan
volume puncak menunjukkan volume
yang terbanyak, Volume ini digunakan
untuk mengidentifikasikan besarnya
simpanan luar yang akan digunakan,
kapasitas dan jumlah dari alat
input, alat pemroses dan alat output.
h. Struktur data.
h. Struktur data.
Struktur data menunjukkan arus data
yang dicatat di DD terdiri dari
item-item apa saja.
Sebagai contoh, dalam pembangunan
medical system yang menyimpan data pasien,
dapat didefinisikan data berat dan
tinggi dengan cara sebagai berikut ;
a.
Berat = * berat
pasien ketika mendaftar di rumah sakit
* satuan : kilogram ; rentang :
1-200 *
b.
Tinggi = * tinggi pasien
ketika mendaftar di rumah sakit
* satuan : sentimeter ; rentang :
1-200 *
c. Tinggi_sekarang = * satuan :
sentimeter ; rentang : 1-200 *
d. Berat_sekarang = * satuan :
kilogram ; rentang : 1-200 *
e. Tanggal_lahir = *
satuan : hari sejak 1 Jan 1900 ; rentang 36500 *
f. Jenis_kelamin = *
nilai : [ P | W ] *
Elemen data opsional didefinisikan
sebagai sesuatu yang dapat digunakan
atau tidak perlu digunakan sebagai
pilihan dari sejumlah alternatif.
Masalah alternatif pilihan merupakan
hal penting, karena pemakai harus
diyakinkan bahwa semua kemungkinan
yang ada sudah tercakup.
Pemakai akan kewalahan jika harus
membaca seluruh DD, item demi item
untuk mengecek kebenaran DD
tersebut. Ada sejumlah cara untuk mengecek
kelengkapan, konsistensi, dan
kontradiksi melalui testing dengan sejumlah
pertanyaan seperti berikut :
a. Apakah semua aliran dalam DFD
sudah didefinisikan dalam DD ?.
b. Apakah semua komponen elemen data
sudah didefinisikan ?.
c. Adakah elemen data yang didefinisikan
lebih dari satu kali ?.
d. Apakah semua notasi yang
digunakan pada DD sudah dikoreksi ?.
e. Adalah elemen data dalam DD tidak
menjelaskan sesuatu dalam DFD
(Data Flow Diagram) atau ER (Entity
Relationship).
Membangun DD adalah salah satu dari
sejumlah aspek analisa yang paling
banyak menghabiskan waktu. Tetapi DD
merupakah salah satu aspek terpenting,
tanpa DD yang mendefinisikan semua
terminologi maka presisi sistem akan
menjadi harapan kosong belaka.
Contoh :
Nama_tarian = kode_tarian +
nama_tarian + asal_tarian + lama_tarian + deskripsi_tarian.
a. @Kode_tarian : kategori_tari + no_urut_tari
a.1. kategori_tari :
1{karakter}2 => [ | A | B | .. | Z | ]
a.2. no_urut_tari :
1{numerik}2 => [ | 000 | 001 | ... | 999 | ]
b. Nama_tarian :
1{karakter}20 => [ | A | B | .. | Z | ]
c. Asal_tarian
: 1{karakter}15
=> [ | A | B | .. | Z | ]
d. Lama_tarian :
jam + menit
d.1.
jam : 1{numerik}1 => [
| 0 | 1 | .. | 9 | ]
d.2.
menit :
1{numerik}2 => [ | 00 | 01 | .. | 60 | ]
e. Deskripsi_tarian: 1{karakter}20
=> [ | A |
Tanggal : Tgl_hari + bulan + tahun
a. Tgl_hari :
1{numerik}2 => [ | 01 | 02 | .. | 31 | ]
b.
Bulan : 1{numerik}2 => [ | 01 | 02 | ..
| 12 | ]
01 = “Januari”
02 = “Februari”
—
12 = “Desember”
01 = “Januari”
02 = “Februari”
—
12 = “Desember”
c.
Tahun : 1{numerik}4 => [ | 1900 | 1901 |
1902 | .. | 2999 | ]
2.5 Perbedaan Arsitektur DBMS multi
user
Arsitektur DBMS Multi Pengguna
Pada
seksi ini akan di jelaskan mengenai arsitektur yang biasanya digunakan untuk
mengimplementasikan sistem basis data yang multi user, yaitu teleprocessing,
file server dan client server.
>
Teleprocessing
Arsitektur
tradisional untuk sistem multi pengguna adalah teleprocessing, dimana satu
komputer dengan sebuah CPU dan sejumlah terminal.
Terminal
untuk pengguna berjenis ‘dumb’, yang tidak dapat berfungsi sendiri dan
masing-masing dihubungkan ke komputer pusat. Terminal-terminal tersebut
mengirimkan pesan melalui subsistem pengontrol komunikasi pada sistem operasi
ke program aplikasi, yang bergantian menggunakan layanan DBMS. Komputer server
langsung bisa terhubung degan beberapa terminal. hgb. Dapat mengirim / menerima
pengolahan data dgn jarak yg jauh.
>
File-Server
Proses
didistribusikan ke dalam jaringan, sejenis Local Area Network (LAN).
File server mengendalikan file yang diperlukan oleh aplikasi dan DBMS. Meskipun
aplikasi dan DBMS dijalankan pada masing-masing workstation, tetapi tetap
meminta file dari file server jika diperlukan (perhatikan gambar di bawah ini).
Dengan cara ini, file server berfungsi sebagai sebuah hard disk yang digunakan
secara bersamaan. DBMS yang ada pada setiap workstation meminta data ke file
server untuk semua data yang diinginkan oleh DBMS.
>
Client Server
Untuk mengatasi kelemahan
arsitektur-arsitektur di atas maka dikembangkan arsitektur client-server.
Client-server menunjukkan cara komponen software berinteraksi dalam bentuk
sistem. Sesuai dengan namanya, ada sebuah pemroses client yang membutuhkan
sumber dan sebuah server yang menyediakan sumbernya. Tidak ada kebutuhan client
dan server yang harus diletakkan pada mesin yang sama. Secara ringkas, umumnya
server diletakkan pada satu sisi dalam LAN dan client pada sisi yang lain. Dan
juga dapat terhubung degan beberapa station kerja.
Bab.
III
Kesimpulan
Kesimpulan
Dari
tulisan atau pembahasan diatas tentang Lingkungan Basis Data dapat disimpulkan
bahwa lingkungan basis data sangat luas seperti arsitektur basis data terdapat
tiga tingkatan, yang harus mengijinkan untuk bekerja dengan data
itu. konsep data independenc, komponen DBMS, fungsi DBMS serta bahasa yang
digunakan didalam DBMS untuk mengakses suatu software. Dan dapat dibayangkan
bagaimana jika tidak ada basis data. semua perkejaan semakin susah, membutukan
waktu yang lama.
Daftar pustaka
1.
HM, Jogiyanto, Analysis and Disain Sistem Informasi (Pendekatan
terstruktur),
Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 1995.
2.
Martin, Merle P., Analysis and Design of Business Information System,
Macmillan
Publishing Company, New York, 1991.
3.
Pohan, Husni Iskandar, Pengantar Perancangan Sistem, Penerbit
Erlangga,
Jakarta, 1997.
4. Koh,
2005, dalam Janner Simarmata & Imam Paryudi 2006: 33
5.
Sistem Informasi Manajemen (ed.10) By McLeod (Pearson)
http://herlinnairine.wordpress.com/2013/11/06/lingkungan-basis-data/
http://informatika.web.id/model-data.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar