Minggu, 09 November 2014

lingkungan basis data


NAMA KELOMPOK : 
>> FATHI MULKHIYAH (43213285) 
>> GHIFARI AHMAD
>> MARIA ASTUTI
>> PUTRI NINDYA ANGGELA
>> WIDIASTUTI RAWATI

Bab. I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Database atau basis data yang merupakan suatu kumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam komputer dan dapat diolah atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak (program aplikasi) untuk menghasilkan informasi yang sangat berguna untuk kehidupan sehari-hari. Dalam basis data juga terdapat lingkungan basis data yang juga sangat berpengaruh dan sangat penting. oleh karena itu, saya akan menjeleskan tentang yang terkait di lingkungan basis data.
1.2 Rumusan Masalah
  • Apakah yang dimaksud DBMS?
  • Apakah yang dimaksud model data?
  • Bagaimana Arsitektur DBMS biasanya dipergunakan?
1.3 Tujuan
Tujuan yang akan didapatkan dalam Lingkungan Basis Data, yaitu:
  • Dapat menjelaskan tingkatan arsitektur basis data
  • Dapat menjelaskan konsep data independence,   komponen DBMS, fungsi DBMS serta bahasa yang   digunakan didalam DBMS
  • Dapat mengetahui perbedaan model data berbasis objek, record, konseptual, dan fisik
  • Menjelaskan fungsi dan isi dari data   dictionary
  • Mengetahui perbedaan arsitektur DBMS, multi user

Bab. II
PEMBAHASAN
    I. Pengertian Basis data
Basisdata, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.
Istilah “basis data” berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis data komputer. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.
Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.

>> Tiga Tingkatan Arsitektur Basis Data ANSI-SPARC

Ketiga tingkatannya yaitu:

1. Tingkat Eksternal (External Level)
Pada Tingkat eksternal merupakan cara pandang pemakai terhadap basis data agar pembuatan basis data ini relevan bagi seorang pemakai tertentu. Karena, pada dasarnya Tingkat eksternal terdiri dari sejumlah cara pandang yang berbeda dari sebuah basis data. Masing-masing pemakai merepresentasikan dalam bentuk yang sudah dikenalnya. Cara pandang secara eksternal hanya terbatas pada entitas, atribut dan hubungan antar entitas (relationship) yang diperlukan saja.
2. Tingkat Konseptual (Conseptual Level)
Tingkat konseptual merupakan kumpulan cara pandang terhadap basis data. Pada tingkat ini menggambarkan data yang disimpan dalam basis data dan hubungan antara datanya.
Hal-hal yang digambarkan dalam tingkat konseptual adalah :
  • semua entitas beserta atribut dan hubungannya
  • batasan data
  • informasi semantik tentang data
  • keamanan dan integritas informasi
Semua cara pandang pada tingkat eksternal berupa data yang dibutuhkan oleh pemakai harus sudah tercakup di dalam tingkat konseptual atau dapat diturunkan dari data yang ada. Deskripsi data dari entitas pada tingkat ini hanya terdiri dari jenis data dan besarnya atribut tanpa memperhatikan besarnya penyimpanan dalam ukuran byte.
3. Tingkat Internal (Internal Level)
Tingkat internal merupakan perwujudan basis data dalam komputer. Pada tingkat ini menggambarkan bagaimana basis data disimpan secara fisik di dalam peralatan storage yang berkaitan erat dengan tempat penyimpanan / physical storage.
Tingkat internal memperhatikan hal-hal berikut ini :
  • alokasi ruang penyimpanan data dan indeks
  • deskripsi record untuk penyimpanan (dengan ukuran penyimpanan untuk data elemen)
  • penempatan record
  • pemampatan data dan teknik encryption
 Berikut contoh gambarnya:

 
   Tingkat Eksternal (External Level) :
·         Cobol
·         01 PEG_REC.
·         02 PEG_NO PIC X(6).
·         02 DEPT_NO PIC X(4).
·         02 GAJI PIC 9(6).
      

Tingkat Konseptual (Conceptual Level) :
·         PEGAWAI
·         NOMOR_PEGAWAI    CHARACTER 6
·         NOMOR_DEPT              CHARACTER 4
·         GAJI                                  NUMERIC 6

  Tingkat Internal (Internal Level) :
·         FILE_PEGAWAI       LENGTH = 22
·         PREFIX                         TYPE = BYTE (6), OFFSET = 0
·         EMP#                            TYPE = BYTE (6), OFFSET = 6, INDEX = EMPX
·         DEPT#                           TYPE = BYTE (4), OFFSET = 12
·         PAY                               TYPE = FULLWORD, OFFSET = 16

>> Data independence, Komponen DBMS, Fungsi DBMS serta Bahasa yang   digunakan didalam DBMS 
- Konsep Data Indenpendence
Indepedensi data (data independensi) adalah kemampuan untuk melakukan perubahan pada struktur data tanpa melakukan perubahan pada program-program aplikasi yang memproses data. Oleh karena itu, terdapat tujuan utama dari 3 tingkat arsitektur adalah memelihara kemandirian data (data independence) yang berarti perubahan yang terjadi pada tingkat yang lebih rendah tidak mempengaruhi tingkat yang lebih tinggi.
Jenis data independence, yaitu:
a. Physical Data Independence
Bahwa internal skema dapat diubah oleh DBA tanpa mengganggu konseptual skema. Dengan kata lain physical data independence menunjukkan kekebalan konseptual sekema data terhadap perubahan internal skema.
b. Logical Data Independence
Bahwa konseptual skema dapat diubah oleh DBA tanpa mengganggu eksternal skema. Dengan kata lain logical data independence menunjukkan kekebalan eksternal schema terhadap perubahan konseptual skema.
Prinsip data independence adalah salah satu hal yang harus diterapkan di dalam pengelolaan sistem basis data dengan alasan-alasan sbb :
  1. DBA dapat mengubah isi, lokasi, perwujudan dalam organisasi basis data tanpa mengganggu program-program aplikasi yang sudah ada.
  2.  Pabrik / agen peralatan / software pengolahan data dapat memperkenalkan produk-produk baru tanpa mengganggu program-program aplikasi yang sudah ada.
  3.  Untuk memindahkan perkembangan program-program               aplikasi
  4. Memberikan fasilitas pengontrolan terpusat oleh DBA demi        keamanan dan integritas data dengan memperhatikan  perubahan-perubahan kebutuhan pengguna.
- DBMS
Untuk mengelola data base diperlukan suatu perangkat lunak (Database Management System). Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya tentang pengertian DBMS yaitu :
  1. C.J. Date : DBMS adalah merupakan software yang menghandel seluruh akses pada database untuk melayani kebutuhan user.
  2. S. Attre : DBMS adalah software, hardware, firmware dan procedure-procedure yang memanage database. Firmware adalah software yang telah menjadi modul yang tertanam pada hardware (ROM).
  3. Gordon C. Everest : DBMS adalah manajemen yang efektif untuk mengorganisasi sumber daya data.
Dapat disimpulkan bahwa DBMS adalah suatu system perangkat lunak yang memungkinkan user (pengguna) untuk membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses database secara praktis dan efisien. Dengan DBMS, user akan lebih mudah mengontol dan memanipulasi data yang ada.
KOMPONEN DBMS
Sebuah DBMS (Database Management System) umumnya memiliki sejumlah komponen fungsional (modul) seperti :
  1. File Manager: mengelola ruang dalam disk dan struktur data yang dipakai untuk merepresentasikan
  2. informasi yang tersimpan dalam disk.
  3. Database Manager: menyediakan interfaceantara data low-level yang ada di basis data denganprogram
  4. aplikasi dan query yang diberikan ke sistem.
  5. Query Processor, yang menterjemahkan perintahperintah dalam query language ke perintah low-level yang dapat dimengerti oleh database manager.
  6. DML Precompiler, yang mengkonversi perintah DMLyang ditambahkan dalam sebuah program aplikasi kepemangin prosedur normal dalam bahasa induk.
  7. DDL Compiler, yang mengkonversi perintah-perintahDDL ke dalam sekumpulan tabel yang mengandung
  8. metadata. Tabel-tabel ini kemudian disimpan dalam kamus data.
- Fungsi DBMS
Database atau basis data berkaitan erat dengan DBMS dimana aplkasi DBMS menyediakan fasilitas untuk melakukan fungsi :
  1. pendefinisian data yang meliputi penentua tipe, struktur dan batasan data yang akan disimpan dalam basis data.
  2. kontruksi data yang meliputi proses penyimpanan data dalam database yang pengendaliannya diatur oleh DBMS
  3. Manipulasi data merupakan fungsi untuk menampilkan data, mengubah data serta menampilkan data yang ada dalam bentuk laporan
  4. Keamanan dan integritas data. (buku Solusi Bisnis Berbasis Microsoft Office System 2003, irwan sardi pt elex media komputindo)
  5. Menyediakan data dictionary.

>> Dalam basis data secara umum dikenal 2 data sub language :

- Bahasa Dalam DBMS

1. Data Definition Language (DDL)
Bahasa yang digunakan dalam mendefinisikan struktur atau kerangka dari basis data, di dalamnya termasuk record, elemen data, kunci elemen, dan relasinya
DDL digunakan untuk mendefinisikan, mengubah, serta menghapus basis data dan objek-objek yang diperlukan dalam basis data, misalnya tabel, view, user, dan sebagainya. Secara umum, DDL yang digunakan adalah CREATE untuk membuat objek baru, USE untuk menggunakan objek, ALTER untuk mengubah objek yang sudah ada, dan DROP untuk menghapus objek. DDL biasanya digunakan oleh administrator basis data dalam pembuatan sebuah aplikasi basis data.
2. Data Manipulation Language (DML)
DML digunakan untuk memanipulasi data yang ada dalam suatu tabel. Bahasa yang digunakan untuk menjabarkan pemrosesan dari basis data, fasilitas ini diperlukan untuk memasukkan, mengambil, mengubah data. DML dipakai untuk operasi terhadap isi basis data.
Perintah yang umum dilakukan adalah:
SELECT untuk menampilkan data
INSERT untuk menambahkan data baru
UPDATE untuk mengubah data yang sudah ada
DELETE untuk menghapus data

Ada 2 jenis DML :
1. Procedural DML
Digunakan untuk mendefinisikan data yang diolah dan perintah yang akan dilaksanakan.
2. Non Procedural
Digunakan untuk menjabarkan data yang diinginkan tanpa menyebutkan bagaimana cara pengambilannya.
Secara khusus pengguna menggunakan berbagai bahasa :
Programmer aplikasi menggunakan bahasa-bahasa seperti Cobol, Informix, dll (host language) yang ditempelkan dengan bahasa yang dipakai dalam DBMS. Pemakai terminal menggunakan bahasa Query (misal SQL) atau menggunakan program aplikasi (yang dirancang oleh programmer). Sedangkan DBA lebih banyak menggunakan bahasa DDL dan DML yang tersedia dalam DBMS.
DBMS mempunyai tugas untuk menangani semua bentuk akses kepada basis data, secara konsep :
1. Pengguna menyatakan permintaan akses menggunakan DBMS
2. DBMS menangkap dan menginterpretasikan
3. DBMS mencari :
  • eksternal / conceptual mapping
  • conceptual schema
  • konseptual / internal mapping
  • internal schema
4. DBMS melaksanakan operasi yang diminta terhadap basis data tersimpan.
Proses 1 s/d 4 dapat dilakukan secara interactive atau dicompile dulu.
2.3 Perbedaan model data berbasis objek, record, konseptual, dan fisik
Model data
Merupakan suatu kumpulan konsep yang terintegrasi yang menggambarkan data, hubungan antara data dan batasan-batasan data dalam suatu organisasi.Fungsi dari sebuah model data untuk merepresentasikan data sehingga data tersebut mudah dipahami. Model data terdapat berbasis objek, record, konseptual maupun fisik.
- Model Data Berbasis Objek 
Model data logika berbasis objek (object-based logical model) digunakan untuk mendeskripsikan data pada tingkat konseptual dan view. Pendeskripsian data pada model ini dibuat berdasarkan fakta sehingga memberikan kemampuan penstrukturan secara fleksibel, dan memungkinkan untuk menspesifikasikan kendala-kendala datanya secara eksplisit.
Beberapa jenis model data berbasis objek yang umum :
>> entity-relationship
>> functional
>> semantic
>> object-oriented
- Entity Relationship model
Merupakan model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan persepsi bahwa real world (dunia nyata) terdiri dari objek-objek dasar yang mempunyai hubungan / relasi antara objek tersebut. Contoh :




semantic Model

Relasi antar objek dinyatakan dengan kata-kata (semantic). Contoh :




- Model Data Berbasis Record
Model logika berbasis record digunakan untuk menggambarkan data pada tingkat
konseptual dan view. Model data ini bersama dengan model data logika berbasis objek biasanya digunakan untuk menyatakan stuktur logika database secarakeseluruhan. Selain itu juga digunakan untuk mendeskripsikan bagaimana gambaran penerapannya dalam tingkat yang lebih tinggi daripada gambaran fisiknya. Struktur database pada model logika berbasis record ini dinyatakan dengan type record yang mempunyai format tetap. Artinya setiap type record mempunyai beberapa field atau atribut dengan jumlah tetap, dan setiap field mempunyai panjang yang tetap. Tiga model data pada kelompok ini yang telah diterima secara meluas adalah model data relasi, jaringan (network) dan hirarki.

>> Relational Model

Menjelaskan tentang hubungan logik antar data dalam basis data dengan memvisualisasikan ke dalam bentuk tabel-tabel yang terdiri dari sejumlah baris dan kolom yang menunjukkan atribut tertentu. Lebih mudah dipahami dibandingkan model-model lainnya. Contoh :
MAHASISWA
Nomhs
Nama
00351234
Fulan
01351346
Badu
02351370
Ayu
Keterangan :
  • Jumlah kolom disebut degree, ada 2
  • Baris disebut atribut, ada 3
  • Tiap baris disebut record / tuple, ada 3 record
  • Banyaknya baris dalam satu tabel disebut cardinality

>> Hirarchycal Model (Tree Structure)

Menjelaskan tentang hubungan logik abtar data dalam basis data dalam bentuk hubungan bertingkat (hirarki). Elemen penyusunnya disebut node, yang berupa rinci data, agregat data, atau record. Contoh :

>> Network Model (Plex Structure)

Hampir sama dengan model hirarki, dan digambarkan sedemikian rupa sehingga child pasti berada pada level yang lebih rendah daripada parent. Sebuah child dapat mempunyai lebih dari satu parent. Contoh :

 


Model data konseptual
Model konseptual bukanlah pendekatan proses informasi seorang programmer aplikasi, tetapi merupakan kombinasi beberapa cara untuk memproses data untuk beberapa aplikasi. Model konseptual tidak tergantung pada aplikasi individual, tidak tergantung pada DBMS yang digunakan, tidak tergantuk pada hardware yang digunakan serta tidak tergantung juga pada phisikal model.
Model data berbasis fisik
Perancangan basis data secara fisik merupakan proses pemilihan struktur-struktur penyimpanan dan jalur-jalur akses pada file-file basis data untuk mencapai penampilan yang terbaik pada bermacam-macam aplikasi.
Selama fase ini, dirancang spesifikasi-spesifikasi untuk basis data yang disimpan yang berhubungan dengan struktur-struktur penyimpanan fisik, penempatan record dan jalur akses. Berhubungan dengan internal schema (pada istilah 3 level arsitektur DBMS).
Beberapa petunjuk dalam pemilihan perancangan basis data secara fisik :
1. Response time :
waktu yang telah berlalu dari suatu transaksi basis data yang diajukan untuk menjalankan suatu tanggapan. Pengaruh utama pada response time adalah di bawah pengawasan DBMS yaitu : waktu akses basis data untuk data item yang ditunjuk oleh suatu transaksi. Response time juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang tidak berada di bawah pengawasan DBMS, seperti penjadwalan sistem operasi atau penundaan komunikasi.
2. Space utility :
jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh file-file basis data dan struktur-struktur jalur akses.
3. Transaction throughput :
rata-rata jumlah transaksi yang dapat diproses per menit oleh sistem basis data, dan merupakan parameter kritis dari sistem transaksi (misal : digunakan pada pemesanan tempat di pesawat, bank, dll). Hasil dari fase ini adalah penentual awal dari struktur penyimpanan dan jalur akses untuk file-file basis data.
2.4 Fungsi dan isi dari data   dictionary 
Pengertian Data Dictionary
Kamus data atau systems data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan DD analis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di system dengan lengkap. Pada tahap analisis sistem, DD digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sitem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir ke sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap perancangan sistem, DD digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan database. DD dibuat berdasarkan arus data yang ada di DFD (Data Flow Diagram). Arus data di DFD sifatnya adalah global, hanya ditunjukkan nama arus datanya saja. Keterangan lebih lanjut tentang struktur dari suatu arus data di DFD secara lebih terinci dapat dilihat di DD. Gambar berikut menunjukkan hubungan antara DFD dengan DD.

DD tidak menggunakan notasi grafik sebagaimana halnya DFD. DD berfungsi membantu pelaku system untuk mengerti aplikasi secara detil, dan mereorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara presisi sehingga pemakai dan penganalisa sistem punya dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses.

DD mendefinisikan elemen data dengan fungsi sebagai berikut:
1. Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan dalam DFD.
2. Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran,
misalnya alamat diuraikan menjadi kota, kodepos, propinsi, dan negara.
3. Mendeskripsikan komposisi penyimpanan data.
4. Menspesifikasikan nilai dan satuan yang relevan bagi penyimpanan dan
aliran.
5. Mendeskripsikan hubungan detil antara penyimpanan yang akan menjadi
titik perhatian dalam entity relationship diagram.

> Isi DD.
Data dictionary harus dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang dicatatnya. Untuk maksud keperluan ini, maka DD harus memuat hal-hal berikut :
a. Nama arus data.
Karena DD dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di DFD, maka
nama dari arus data juga harus dicatat di DD, sehingga mereka yang
membaca DFD dan memerlukan penjelasan lebih lanjut tentang suatu arus
data tertentu di DFD dapat langsung mencarinya dengan mudah di DD.
b. Alias.
Alias atan nama lain dari data dapat dituliskan bila nama lain ini ada.
Alias perlu ditulis karena data ayang sama mempunyai nama yang berbeda
untuk orang atau departemen satu dengan yang lainnya, misalnnya bagian
pembuat faktur dan langganan menyebut bukti penjualan sebagai faktur,
sedang bagian gudang menyebutnya sebagai tembusan permintaan persediaan.
Baik faktur dan tembusan permintaan persediaan ini mempunyai struktur
data yang sama, tetapi mempunyai struktur yang berbeda.
c. Bentuk data.
Bentuk data perlu dicatat di DD, karena dapat digunakan untuk
mengelompokkan DD ke dalam kegunaannya sewaktu perancangan sistem.
• DD yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk dokumen dasar atau
formulir akan digunakan untuk merancang bentuk input sistem.
• DD yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk laporan tercetak
dan dokumen hasil cetakan komputer akan digunakan untuk merancang
output yang akan dihasilkan oleh sistem.
• DD yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk tampilan dilayar
monitor akan digunakan untuk merancang tampilan layar yang akan
dihasilkan oleh sistem.
• DD yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk parameter dan
variabel akan digunakan untuk merancang proses dari program.
• DD yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk dokumen, formulir,
laporan, dokumen cetakan komputer, tampilan di layar monitor,
variabel dan field akan digunakan untuk merancang database.
d. Arus data.
Arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan ke mana data akan
menuju. Keterangan arus data ini perlu dicatat di DD supaya memudahkan
mencari arus data ini di DFD.
e. Penjelasan.
Untuk tidak memperjleas lagi tentang makna dari arus data yang dicatat
di DD, maka bagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan
tentang arus data tersebut. Sebagai misalnya nama dari arus data adalah
tembusan permintaaan persediaan, maka dapat lebih dijelaskan sebagai
tembusan dari faktur penjualan untuk meminta barang dari gudang.
f. Periode.
Periode ini menunjukkan kapan terjadinya arus data ini. Periode perlu
dicatat di DD karena dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kapan
input data harus dimasukkan ke sistem, kapan proses dari program harus
dilakukakan dan kapan laporan-laporan harus dihasilkan.
g. Volume.
Volume yang perlu dicatat di DD adalah tentang volumen rata-rata dan
volume puncak dari arus data. Volume rata-rata menunjukkan banyaknya
rata-rata arus data yang mengalir dalam suatu periode tertentu dan
volume puncak menunjukkan volume yang terbanyak, Volume ini digunakan
untuk mengidentifikasikan besarnya simpanan luar yang akan digunakan,
kapasitas dan jumlah dari alat input, alat pemroses dan alat output.
h. Struktur data.
Struktur data menunjukkan arus data yang dicatat di DD terdiri dari
item-item apa saja.
Sebagai contoh, dalam pembangunan medical system yang menyimpan data pasien,
dapat didefinisikan data berat dan tinggi dengan cara sebagai berikut ;
a. Berat           = * berat pasien ketika mendaftar di rumah sakit
* satuan : kilogram ; rentang : 1-200 *
b. Tinggi          = * tinggi pasien ketika mendaftar di rumah sakit
* satuan : sentimeter ; rentang : 1-200 *
c. Tinggi_sekarang = * satuan : sentimeter ; rentang : 1-200 *
d. Berat_sekarang  = * satuan : kilogram ; rentang : 1-200 *
e. Tanggal_lahir   = * satuan : hari sejak 1 Jan 1900 ;  rentang 36500 *
f. Jenis_kelamin   = * nilai : [  P | W ] *
Elemen data opsional didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat digunakan
atau tidak perlu digunakan sebagai pilihan dari sejumlah alternatif.
Masalah alternatif pilihan merupakan hal penting, karena pemakai harus
diyakinkan bahwa semua kemungkinan yang ada sudah tercakup.
Pemakai akan kewalahan jika harus membaca seluruh DD, item demi item
untuk mengecek kebenaran DD tersebut. Ada sejumlah cara untuk mengecek
kelengkapan, konsistensi, dan kontradiksi melalui testing dengan sejumlah
pertanyaan seperti berikut :
a. Apakah semua aliran dalam DFD sudah didefinisikan dalam DD ?.
b. Apakah semua komponen elemen data sudah didefinisikan ?.
c. Adakah elemen data yang didefinisikan lebih dari satu kali ?.
d. Apakah semua notasi yang digunakan pada DD sudah dikoreksi ?.
e. Adalah elemen data dalam DD tidak menjelaskan sesuatu dalam DFD
(Data Flow Diagram) atau ER (Entity Relationship).
Membangun DD adalah salah satu dari sejumlah aspek analisa yang paling
banyak menghabiskan waktu. Tetapi DD merupakah salah satu aspek terpenting,
tanpa DD yang mendefinisikan semua terminologi maka presisi sistem akan
menjadi harapan kosong belaka. Contoh : 

Nama_tarian = kode_tarian + nama_tarian + asal_tarian + lama_tarian + deskripsi_tarian.
a. @Kode_tarian  : kategori_tari + no_urut_tari
a.1. kategori_tari : 1{karakter}2  => [ | A | B | .. | Z | ]
a.2. no_urut_tari  : 1{numerik}2   => [ | 000 | 001 | ... | 999 | ]
b. Nama_tarian    : 1{karakter}20 => [ | A | B | .. | Z | ]
c. Asal_tarian       : 1{karakter}15 => [ | A | B | .. | Z | ]
d. Lama_tarian     : jam + menit
d.1. jam                : 1{numerik}1   => [ |  0 |  1 | .. | 9 | ]
d.2. menit             : 1{numerik}2   => [ |  00 |  01 | .. | 60 | ]
e. Deskripsi_tarian: 1{karakter}20 => [ | A | 

Tanggal : Tgl_hari + bulan + tahun
a. Tgl_hari   : 1{numerik}2  => [ | 01 | 02 | .. | 31 | ]
b. Bulan      : 1{numerik}2  => [ | 01 | 02 | .. | 12 | ]
01 = “Januari”
02 = “Februari”

12 = “Desember”
c. Tahun      : 1{numerik}4  => [ | 1900 | 1901 | 1902 | .. | 2999 | ]
2.5 Perbedaan Arsitektur DBMS multi user
Arsitektur DBMS Multi Pengguna
Pada seksi ini akan di jelaskan mengenai arsitektur yang biasanya digunakan untuk mengimplementasikan sistem basis data yang multi user, yaitu teleprocessing, file server dan client server.
> Teleprocessing
Arsitektur tradisional untuk sistem multi pengguna adalah teleprocessing, dimana satu komputer dengan sebuah CPU dan sejumlah terminal.
Terminal untuk pengguna berjenis ‘dumb’, yang tidak dapat berfungsi sendiri dan masing-masing dihubungkan ke komputer pusat. Terminal-terminal tersebut mengirimkan pesan melalui subsistem pengontrol komunikasi pada sistem operasi ke program aplikasi, yang bergantian menggunakan layanan DBMS. Komputer server langsung bisa terhubung degan beberapa terminal. hgb. Dapat mengirim / menerima pengolahan data dgn jarak yg jauh.
> File-Server
Proses didistribusikan ke dalam jaringan, sejenis Local Area Network (LAN). File server mengendalikan file yang diperlukan oleh aplikasi dan DBMS. Meskipun aplikasi dan DBMS dijalankan pada masing-masing workstation, tetapi tetap meminta file dari file server jika diperlukan (perhatikan gambar di bawah ini). Dengan cara ini, file server berfungsi sebagai sebuah hard disk yang digunakan secara bersamaan. DBMS yang ada pada setiap workstation meminta data ke file server untuk semua data yang diinginkan oleh DBMS.
> Client Server
Untuk mengatasi kelemahan arsitektur-arsitektur di atas maka dikembangkan arsitektur client-server. Client-server menunjukkan cara komponen software berinteraksi dalam bentuk sistem. Sesuai dengan namanya, ada sebuah pemroses client yang membutuhkan sumber dan sebuah server yang menyediakan sumbernya. Tidak ada kebutuhan client dan server yang harus diletakkan pada mesin yang sama. Secara ringkas, umumnya server diletakkan pada satu sisi dalam LAN dan client pada sisi yang lain. Dan juga dapat terhubung degan beberapa station kerja.


Bab. III
Kesimpulan
Dari tulisan atau pembahasan diatas tentang Lingkungan Basis Data dapat disimpulkan bahwa lingkungan basis data sangat luas seperti arsitektur basis data terdapat tiga tingkatan, yang harus mengijinkan untuk bekerja dengan data itu. konsep data independenc, komponen DBMS, fungsi DBMS serta bahasa yang digunakan didalam DBMS untuk mengakses suatu software. Dan dapat dibayangkan bagaimana jika tidak ada basis data. semua perkejaan semakin susah, membutukan waktu yang lama.




Daftar pustaka

1. HM, Jogiyanto, Analysis and Disain Sistem Informasi (Pendekatan
terstruktur), Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 1995.
2. Martin, Merle P., Analysis and Design of Business Information System,
Macmillan Publishing Company, New York, 1991.
3. Pohan, Husni Iskandar, Pengantar Perancangan Sistem, Penerbit
Erlangga, Jakarta, 1997.
4. Koh, 2005, dalam Janner Simarmata & Imam Paryudi 2006: 33
5. Sistem Informasi Manajemen (ed.10) By McLeod (Pearson)

http://herlinnairine.wordpress.com/2013/11/06/lingkungan-basis-data/
http://informatika.web.id/model-data.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar